Rabu 06 Mar 2013 19:23 WIB

Pelaku Mutilasi Simpan Jenazah di Tempat Lembap

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Rikwanto (kiri).
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Rikwanto (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potongan tubuh perempuan yang tubuhnya dimutilasi ditemukan sudah membusuk. Petugas forensik Polda Metrojaya menduga kematian korban sudah berlangsung lebih dari tiga hari.

Meski demikian, Kepala Bidang Penerangan Umum Polda Metrojaya Kombes Rikwanto menjelaskan, pelaku menyimpan dulu jenazah korban dengan rapi sebelum membuangnya di Jalan Tol Cikampek.

Menurut dia, petugas tidak menemukan adanya belatung ataupun larva telur pada potongan tubuh korban. Padahal, jenazah yang membusuk lazim ditemukan binatang kecil itu.

Rikwanto pun menduga pelaku menyimpan mayat korban dalam sebuah wadah yang sama sekali tidak bersentuhan dengan unsur luar. ''Tidak tahu pastinya apa, tapi di tempat yang lembap,"ujarnya di Mapolda Metrojaya, Jakarta, Rabu (6/3).

Tak hanya pembusukan,  beberapa anggota tubuh mayat juga ditemukan luka lebam. ''Terdapat luka-luka akibat benda tumpul, yaitu pada wajah, kaki, paha, dan kepala,'' ujar Rikwanto. Akan tetapi, terkait apa penyebab kematian korban mutilasi ini, belum diketahui.

Menurut dia, sudah ada satu keluarga yang datang ke RSCM Jakarta untuk memastikan, apakah korban mutilasi ini merupakan anggota keluarganya.

Setelah dicocokkan, ternyata wanita yang diperkirakan berumur 25 hingga 35 tahun itu, bukanlah anggota keluarga yang hilang. Ia menjelaskan, terdapat ciri-ciri atau tanda lain, selain tahi lalat yang dimiliki korban. ''Kuku jempol ke dua kaki korban (kanan dan kiri) dicat kutek warna biru tua,'' kata Rikwanto.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖ وَيَقُوْلُوْنَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَّرَاعِنَا لَيًّاۢ بِاَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِى الدِّيْنِۗ وَلَوْ اَنَّهُمْ قَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَاَقْوَمَۙ وَلٰكِنْ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
(Yaitu) di antara orang Yahudi, yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Dan mereka berkata, “Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.” Dan (mereka mengatakan pula), “Dengarlah,” sedang (engkau Muhammad sebenarnya) tidak mendengar apa pun. Dan (mereka mengatakan), “Raa‘ina” dengan memutar-balikkan lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami,” tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, tetapi Allah melaknat mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali sedikit sekali.

(QS. An-Nisa' ayat 46)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement