Rabu 06 Mar 2013 20:20 WIB

Teater Koma Kembali Pentaskan 'Sampek Engtay'

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hazliansyah
Kelompok teater koma beraksi dalam lakon
Kelompok teater koma beraksi dalam lakon "Sie Jin Kwie III di Negeri Sihir" di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (13/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah percintaan klasik dari tanah Tiongkok, Sampek Engtay, karya Teater Koma akan kembali dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 13-23 Maret mendatang.

Hal itu diungkapkan Ratna Riantiarno sutradara dan penulis naskah Sampek Engtay di kepada media, di salah satu restoran di Senayan City, Jakarta, Rabu (6/3).

"Ceritanya dari awal sampai sekarang sama, namun setiap kali penampilan memberikan nuansa yang berbeda, karena pementasan itu melibatkan rasa," kata Ratna.

Sampek Engtay, ungkap Ratna lagi, telah dimainkan sebanyak 85 kali selama 25 tahun terakhir. Sementara pementasan tahun ini, yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya, merupakan produksi ke-127 Teater Koma selama 36 tahun berkarya.

Renitasari, Direktur Program Bakti Budaya memberikan apresiasi berupa dukungan pementasan kepada Teater Koma yang sudah berumur 36 tahun melakukan pementasan seni.

"Yang menarik kerjasama dengan Teater Koma, karena setiap pertunjukan Teater Koma kami berusaha untuk berbagi ilmu kepada generasi penerus," jelas Renitasari.

Pihaknya, lanjut Renitasari akan mengundang sekitar 100 orang guru, mahasiswa, dan pekerja seni yang belum sempat menonton seni pertunjukan, pada pentas perdana 13 Maret nanti.

"Semoga bisa menginspirasi dan memberi motivasi pada mereka," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement