REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Konflik perang saudara Suriah telah berlangsung dua tahun. Tercatat satu juta warga Suriah telah mengungsi ke negara-negara tetangganya, antara lain Yordania, Turki, Lebanon, Irak dan Mesir.
Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) melansir dari satu juta pengungsi Suriah tersebut separuhnya adalah anak-anak. Sekitar 500 ribu anak-anak tersebut, sebagian besar berusia di bawah 11 tahun.
"Dengan satu juta orang mengungsi, jutaan lainnya terlantar di dalam negeri, dan ribuan orang terus melintasi perbatasan setiap hari, Suriah terancam bencana skala penuh," kata Komisioner UNHCR, Antonio Guterres dalam satu pernyataan.
Guterres mengatakan UNHCR telah melakukan segala usaha untuk membantu anak-anak pengsungsi tersebut. Karena keterbatasan kemampuan, ia mengimbau tragedi di Suriah harus segera dihentikan.
Hampir dua tahun lalu, rakyat Suriah mulai meninggalkan negara mereka ketika pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mulai menembaki para pemrotes pro-demokrasi.
Lebanon, negara paling dekat ibu kota Suriah, Damaskus, adalah negara paling kecil tetangga Suriah tetapi paling banyak menerima pengungsi.