REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--Para korban kekerasan seksual pada Rabu (6/3) mengeluarkan daftar puluhan kandidat 'kotor' potensial terpilih menjadi paus. Mereka, seperti dilaporkan AFP, Rabu, mendesak Gereja Katholik Roma untuk lebih serius dalam perlindungan terhadap anak, membantu korban dan mengungkapkan praktik korupsi.
"Kami ingin mendesak pemuka Katholik untuk berhenti berpura-pura bahwa bagian terburuk sudah usai menyangkut kekerasan seksual oleh pendeta dan menutup-nutupi krisis," ujar David Clohessy, direktur Survivors Network of those Abused by Priests, (SNAP) yang berbasis di Amerika Serikat.
"Tragisnya yang terburuk hampir dipastikan terus berjalan," ujarnya. Ia menyatakan kebenaran meluas mengenai kekerasan seksual yang telah berakar mendalam dan lama terjadi serta upaya untuk menutupinya telah membuat kasus itu justru muncul ke permukaan di hampir banyak negara.
Organisasi itu menyebut puluhan kardinal dari AS, Meksiko, Honduras, Italia, Australia, Republik Ceska, Argentina, Kanada, dan Ghana dan menuduh mereka melindungi pendeta pedofili dan membuat pernyataan ofensif secara terbuka.