REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembuangan potongan tubuh hasil mutilasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek disinyalir untuk menghilangkan jejak pembunuhan. Pelaku berharap potongan-potongan tubuh tersebut terlindas kendaraan.
''Harapannya dilindas biar tidak dikenali,'' Ujar Kabid Humas Polda Metro Jakarta, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (7/3)
Jika potongan tubuh terlindas pihak kepolisian diharapkan sulit mengidentifikasi korban, tapi nyatanya potongan tersebut tidak terlindas kendaraan dan dapat ditemukan oleh Petugas PJR Polda Metro Jaya.
Ketika mencuat kabar di media ada potongan tubuh yang tercecer di Jalan Tol Jakarta -Cikampek, dua orang saksi melapor ke Polisi kalau mereka sempat melihat orang yang membuang kantong plastik di Jalan tol. ''Dari sinilah cikal-bakal pelaku ditemukan,'' kata Rikwanto.
Sebelumnya, dua orang saksi tersebut yang bernama Juhadi dan Yusuf karyawan sebuah pabrik di Bekasi sedang melewati Jalan Tol untuk bekerja, lalu mereka melihat angkot merah membuang kantong plastik. Awalnya mereka tidak mengacuhkan, karena ada kabar mutilasi, mereka melapor untuk menyocokkan kejadian perkara.
''Ternyata waktu dan kejadian berdekatan,'' ujar Rikwanto
Rikwanto menjelaskan, BS menyewa angkutan umum berwarna merah dari supir angkot tetangga dekat rumahnya yang bernama Oki dan Martin. Di duga BS menyewa dengan alasan untuk mangangkut dagangan. Karena BS adalah tukan soto.
BS menyewa Angkot dengan biaya Rp 250 ribu dengan perjanjian jam 10 pagi harus kembali mengantarkan Angkotnya. ''Pembuangan potongan tersebut di bawah jam 10 pagi,'' kata Rikawanto
Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki motif pelaku melakukan mutilasi. Selain itu, pelaku juga akan dijadwalkan untuk pemeriksaan kesehatan jiwa minggu ini atau minggu depan.