Jumat 08 Mar 2013 07:40 WIB

Pemain Asing Bidikan Arema Dijemput Paksa Imigrasi

Sejumlah pesepakbola Arema Indonesia IPL berlatih di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Indonesia Premier League (IPL).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah pesepakbola Arema Indonesia IPL berlatih di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Indonesia Premier League (IPL).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang pemain asing Arema yang berlaga di ajang Indonesia Premier League (IPL), Amir Vaziri Yadallah (33), dijemput paksa oleh petugas Imigrasi Kelas I Malang pada Kamis.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Malang, Romi Yulianto, mengatakan pihaknya terpaksa menjemput paksa pemain asal Iran. Karena, dia telah melanggar ketentuan administrasi izin tinggal di Indonesia selama dua bulan lebih.

"Dia telah melebihi batas waktu tinggal di Indonesia selama dua bulan lebih. Jika melebihi batas waktu tinggal kurang dari dua bulan, warga negara asing harus membayar denda Rp 200 ribu per hari yang disetorkan ke kas negara,'' katanya.

Amir memiliki indikasi penyalahgunaan izin tinggal. Amir yang memiliki nomor paspor B 21759908 itu tercatat hanya sebagai WNA yang berkunjung ke Indonesia.

Namun, katanya, belakangan ini justru diketahui bahwa Amir bekerja di Indonesia sebagai pemain bola. Kasus penyalahgunaan izin tinggal yang dilakukan oleh pemain bola itu merupakan yang pertama kali terjadi di Malang.

Sekretaris Arema IPL, Seprianus Tobo Lodo, mengaku bahwa pemain tersebut hingga saat ini belum dikontrak oleh manajemen. Karena, pihak agen juga masih belum menyelesaikan administrasi pemain termasuk visa.

Ia mengaku manajemen belum mengontrak Amir sehingga yang bersangkutan tidak disertakan dalam laga ke kandang Pro Duta di Medan. Hanya saja, katanya, pemain tersebut sudah didaftarkan ke PSSI dan LPIS.

"Agen Amir juga akan bertanggung jawab atas masalah yang menimpa pemain asal Iran ini, namun manajemen Arema juga akan tetap membantu dan mendampingi Amir," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement