Jumat 08 Mar 2013 10:49 WIB

Malaysia Tolak Gencatan Senjata dengan Filipina

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Perdana Menteri Malaysia, Mohammad Najib Abdul Razak.
Foto: Antarafoto
Perdana Menteri Malaysia, Mohammad Najib Abdul Razak.

REPUBLIKA.CO.ID, SABAH -- Malaysia menolak permintaan gencatan senjata dari Kesultanan Sulu (Filipina) di Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Suku Sulu meluncurkan serangan di sebuah desa di Sabah bulan lalu. Kelompok warga tersebut mengklaim tanah di Sabah milik mereka.

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengatakan pihaknya ingin kelompok tersebut menyerah tanpa syarat. Tawaran gencatan senjata berasal dari pemimpin kelompok yang berbasis di Manila. Hal itu diminta setelah Sekjen PBB, Ban Ki-Moon meminta kekerasan di Sabah diakhiri.

Sejak konflik terjadi 60 orang dinyatakan tewas. Mereka terdiri dari 52 warga Filipina dan delapan polisi Malaysia.

Kepala Kepolisian Nasional Malaysia, Ismail Omar mengatakan 31 warga Filipina tewas dalam pekan ini. "Kami ingin militan menyerah tanpa syarat dan menyerahkan senjata mereka, " kata Razak dalam kunjungan pertamanya ke wilayah tersebut sejak kekerasaan pecah.

Ia mengatakan militer akan terus mencari kelompok tersebut selama diperlukan jika mereka tidak menyerah.

Dalam pernyataan yang dirilis PBB, Ban meminta semua pihak untuk berdialog guna mencari solusi damai dari situasi tersebut.

"Sekjen menyatakan situasi itu bisa berdampak pada warga sipil termasuk warga migran," ujarnya seperti dilansir BBC.

Selain itu, Razak meminta semua pihak untuk menghormati norma dan standar HAM internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement