REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul meminta Polri lebih bijak dalam melihat peristiwa pembakaran Polres Ogan Komering Ulu (OKU).
Iskandar menginginkan, Polri lebih bijak dalam melakukan tindakan dengan melihat akar masalah. Sehingga, ke depannya, tidak ada peristiwa serupa yang terulang. "Harus dilihat akar masalahnya,"jelasnya, di Jakarta, Jumat (8/3).
Menurutnya, pemicu penyerangan itu disebabkan dari ekses peristiwa penembakan oleh oknum polisi hingga mengakibatkan seorang prajurit TNI kehilangan nyawa.
Sebagai langkah antisipasi meredam penyerangan, pimpinan TNI menginstruksikan anggotanya agar tetap berada di dalam barak.
TNI, menurut dia, bersama Polri telah sepakat merenovasi bangunan yang hancur, sesuai instruksi Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Terdapat 95 oknum prajurit TNI dari satuan Artileri Medan 15 Kodam II/Sriwijaya menyerang Polres OKU kemarin pagi. Mereka sempat membakar seluruh bangunan polisi dan kendaraan milik polisi yang ada di sekitar Polres.
Usai membakar Polres, puluhan prajurit kemudian menyerang dan merusak Polsek Martapura yang terletak di Kabupaten OKU Timur. Akibat penyerangan tersebut, Kapolres Martapura AKP Ridwan hingga kini masih kritis.