REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Elit memeriksa Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Syarief Hasan terkait lanjutan pencarian pelaku pembocor draf surat perintah penyidikan (Sprindik) atas nama Anas Urbaningrum. Namun, ia membantah dianggap sebagai pembocor dokumen penting Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
"Kita tidak pernah terpikirkan niat untuk melakukan itu (membocorkan draf sprindik Anas)," kata Syarief yang ditemui usai pemeriksaan di KPK, Jakarta, Jumat (8/3).
Syarief menjalani pemeriksaan Komite Elit tidak terlalu lama, hanya sekitar 1,5 jam. Suami Inggrid Kansil ini selesai diperiksa dan keluar dari gedung KPK pada pukul 10.40 WIB. Mobil Lexus berwarna hitam dengan nomor polisi B 1254 RFS pun sudah menunggunya di depan Gedung KPK.
Dalam pemeriksaan Syarief mengaku menjelaskan kepada lima orang anggota Komite Etik mengenai pernyataannya di sebuah media online pada 7 Februari 2013. Ia mengaku hanya menjawab 'Oh ya, kita tunggu saja', tanpa bermaksud mengonfirmasikan status Anas.
Saat ditanya apakah di internal Partai Demokrat sendiri pernah beredar kebocoran draf sprindik Anas? Syarief menjawab tidak ada hal seperti itu.
Mengenai rapat di istana kepresidenan yang membahas restrukturisasi, konsolidasi dan penguatan kader yang salah satunya meminta Anas untuk fokus dalam proses hukumnya di KPK, Syarief pun menegaskan tidak ada draf sprindik yang beredar.
"Wah saya tidak tahu. Saya enggak tahu kalau itu. Pasti enggak ada, enggak mungkin," kata dia.