REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Industri periklanan harus menjadi benteng peradaban bangsa dalam memasuki arus globalisasi saat ini. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa.
"Secara langsung atau tidak, industri periklanan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku masyarakat di tengah-tengah perubahan global yang sangat besar ini,"katanya dalam sambutan pembukaan Kongres Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) ke-15 di Yogyakarta, Jumat (7/3).
Hatta mengatakan pada 2015 Indonesia akan mengintegrasikan aktivitas ekonominya ke dalam Asean Economic Community (AEC) di mana arus transformasi ekonomi termasuk juga budaya akan sangat cepat terjadi di dalamnya. Menurutnya, dalam AEC perubahan bukan hanya terjadi dalam konteks perekonomian saja tetapi juga dalam konteks peradaban.
"Maka pola pikir kita juga harus benar-benar kita posisikan dengan benar, untuk mengantisipasi agar tidak kemudian kehilangan jati diri atau ownership kita," tutur Hatta.
Dalam upaya untuk mengantisipasi arus perubahan tersebut, Hatta menegaskan, agar industri periklanan juga dapat berkontribusi sebagai unsur yang berpengaruh dalam menciptakan perilaku masyarakat. Menurutnya, iklan dapat mejadi penyumbang terbesar dalam upaya membangun masyarakat pembelajar dan berperadaban serta dalam kesempatan yang sama mendorong masyarakat khususnya kaum muda untuk memiliki perilaku yang negatif atau positif.
"Dengan pengaruh iklan masyarakat bisa berperilaku konsumtif, tidak menghargai orang lain, atau sebaliknya dapat memicu produktifitas, inovatif bahkan memiliki budaya menghargai orang lain,"katanya.
Sementara itu, dia menilai untuk saat ini iklan yang dihasilkan oleh industri periklanan Indonesia sudah cukup baik karena sebagian besar masih tetap mengedepankan unsur-unsur budaya lokal Indonesia. Meski demikian, dia meminta agar para pemilik industri periklanan dapat menciptakan inovasi iklan yang dapat memperkuat jati diri bangsa serta membangun rasa optimisme anak-anak muda menjadi putera Indonesia.
"Dalam kongres kali ini, saya berpesan agar dapat memunculkan iklan-iklan yang dapat memperkuat jati diri bangsa. karena salah satunya dengan iklan lah yang menentukan mau dibawa budaya atau peradaban kita,"katanya.