REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan Kapolri Jendral Timur Pradopo turun tangan langsung menangani kasus pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan oleh sekelompok oknum prajurit TNI.
"Kapolri diperintahkan segera ke OKU. Setelah itu berkoordinasi dengan Kapolda Sumsel dan Pangdam Sriwijaya untuk langsung menangani apa yang sesungguhnya terjadi di sana," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Jumat (8/3).
Julian mengatakan SBY telah menerima laporan pembakaran Mapolres OKU tersebut secara langsung dari Kapolri Jendral Timur Pradopo pada Kamis (7/3) pagi waktu Budapest atau sekitar pukul 12.00 WIB.
Usai menerima laporan, SBY langsung meminta Kapolri agar segera mengirim tim ke lokasi untuk mengatasi kondisi di Mapolres OKU. Termasuk berkoordinasi dengan Pangdam Sriwijaya dalam penyelesaian masalah.
Selain itu, SBY juga meminta Kapolri untuk segera melakukan investigasi dan penyelidikan, serta menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam insiden pembakaran Mapolres OKU.
Sampai saat ini SBY masih menunggu hasil investigasi peristiwa yang terjadi di Mapolres OKU. Termasuk mengenai oknum-oknum yang terlibat dalam peristiwa pembakaran Mapolres OKU.
Julian memperkirakan laporan lebih lengkap terhadap kasus yang terjadi di Mapolres OKU akan disampaikan Menko Polhukam Djoko Suyanto setibanya Kepala Negara dan rombongan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/3) lusa.