REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan banyak negara melatih oposisi bersenjata Suriah.
"Banyak negara yang melatih orang-orang bersenjata itu," kata Kerry seperti dikutip AFP kepada Fox TV dalam satu wawancara selama kunjungannya ke Qatar. Kerry tidak menjelaskan lebih rinci tentang negara-negara yang bersangkutan.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengatakan bahwa negaranya akan memasok kelompok bersenjata Suriah dengan bantuan militer sebesar 20 juta dolar AS.
"Fakta mengatakan bahwa diplomasi memakan waktu lama dan kemungkinan membuat terobosan langsung (mengenai krisis Suriah) sangat sedikit," kata Hague dalam satu pidato di Parlemen.
Sementara itu, laporan Reuters mengutip badan PBB urusan pengungsi (UNHCR) menyebutkan satu juta orang telah melarikan diri dari perang saudara di Suriah. Kondisi yang membuat negara tetangganya terpaksa berusaha keras membantu mereka.
Sekitar separuh dari pengungsi itu adalah anak-anak. ''Sebagian besar berusia di bawah 11 tahun dan jumlah pengungsi meningkat setiap hari,'' sebut UNHCR.
''Satu juta orang mengungsi, jutaan lainnya terlantar di dalam negeri. Ribuan orang terus melintasi perbatasan setiap hari. Suriah terancam bencana skala penuh," kata komisioner UNHCR, Antonio Guterres, dalam satu pernyataan.
Rakyat Suriah sejak dua tahun lalu mulai meninggalkan negara mereka ketika pasukan Presiden Bashar al-Assad mulai menembaki para pemrotes pro-demokrasi. Pemberontakan sejak itu berubah menjadi pergolakan senjata sektarian antara pemberontak bersenjata lawan tentara pemerintah dan milisi.