Jumat 08 Mar 2013 16:36 WIB

Hatta Heran Kenaikan Harga Bawang Putih Ikut Picu Inflasi

 Pekerja menyusun bawang putih impor saat bongkar muat di Pasar Induk Kramat Jati,Jakarta,Senin (10/12).    (Republika/Prayogi)
Pekerja menyusun bawang putih impor saat bongkar muat di Pasar Induk Kramat Jati,Jakarta,Senin (10/12). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tidak layak kenaikan harga bawang putih menyebabkan tingginya inflasi di Indonesia.

Hatta di Yogyakarta, Jumat mengatakan bawang putih saat ini mengontribusikan sekitar 0,12 persen ke total inflasi Februari 2013 yang sebesar 0,75 persen.

Sementara, kontribusi produksi bawang putih dari petani lokal sendiri baru mencapai 5 persen, sisanya masih impor.

"Jadi kita harus menjaga stabilitas harga bawang putih. Produksi bawang putih ditingkat petani harus kita dorong, dan jangan sampai kita ganggu," kata Hatta saat mengunjungi galeri lukisan pelukis Nasirun.

Selain itu, kata Hatta, pemerintah akan membatasi impor bawang putih, supaya petani menikmati tingginya harga. "jangan kita banjiri dengan bawang impor. Sambil kita tetap melindungi petani, tetapi kami tetap menjaga harga stabil, supaya petani tetap menikmati harga bawang," kata Hatta.

Ia mengatakan, impor bawang hanya dilakukan sebagai pelengkap saat terjadi kekosongan dalam negeri dan musim paceklik. "Kita impor bawang itu supaya tidak terjadi inflasi. Kalau terjadi inflasi, pukulannya pada semua. Ya kita akan atasi," kata dia.

Sebelumnya, harga bawang putih ditingkat pasar tradisional di Yogyakarta harga bawang putih kualitas super stabil tinggi berkisar Rp38.000 -Rp42.000/kg. Sementara bawang merah mencapai Rp30.000/kg.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement