Jumat 08 Mar 2013 16:36 WIB

Bocah Perempuan Jadi Korban Kekerasan Seks Sopir Tembak

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CINERE -- Kejahatan seksual yang menimpa anak-anak kembali terjadi. Kali ini kasusnya menimpa seorang bocah perempuan di daerah Cinere, Depok, Jawa Barat.

M menjadi korban kekerasan seksual oleh seorang yang berprofesi sebagai sopir angkutan kota (angkot) tembak.

Sekitar dua pekan lalu, M pulang ke rumahnya tanpa mengenakan sehelai pakaian pun yang seharusnya menutupi bagian tubuh bawahnya. Rumah M terletak di RT 003 RW 03, Pangkalan Jati Baru, Cinere, Depok.

Tepatnya pada Sabtu (23/2) malam lalu, M dijemput oleh dua orang pria di depan rumahnya dengan menggunakan angkot. Satu pria yang dikenal M bernama Bani. Sedangkan satunya lagi tidak.

''Bani bilang mengajak saya untuk mencari Fani,'' ujar M saat ditemui di kediamannya yang sederhana, Jumat (8/3), di Cinere, Depok, Jawa Barat.

Fani merupakan teman main bocah perempuan berumur 12 tahun itu. M mengaku diajak Bani (15 tahun) mencari Fani melalui situs jejaring pertemanan Facebook. M tidak menaruh curiga pada Bani. ''Bani baik sih orangnya,'' tutur M pelan.

M dijemput dua pria itu, sehabis Isya. ''Angkotnya itu menggunakan C61, jurusan Lebak Bulus-Pasar Minggu,'' jawabnya. Bocah berumur 13 tahun ini tetap berpikiran, Bani akan mencari Fani di daerah Bintaro. 

M mengatakan, angkot yang dikemudikan Bani berjalan ke arah Pasar Minggu. Mereka bertiga duduk di bangku depan. ''Sebelah (kiri) saya temannya Bani itu,'' kata M. Pria asing itu kemudian turun dari angkot untuk membeli obat di sebuah toko. Ia kembali dan perjalanan angkot dilanjutkan.

M melanjutkan, sekitar pukul 23.00 WIB, ia sudah tidak sadarkan diri. Sebelumnya, ia mengetahui lokasi saat itu berlangsung di sekitaran Taman Barito, Jakarta Selatan. Oleh pria yang tidak ia kenal itu, M disuruh untuk meminum air mineral.

Entah apa yang keduanya lakukan, hingga putri kedua dari empat bersaudara itu baru tersadar kembali sekitar pukul 03.00 WIB, Ahad. ''Itu di daerah Vila Andara,'' ujar M.

M pun mengatakan, saat-saat pertama usai kejadian, dia masih belum mengalami sakit di daerah alat kelaminnya.

Syamsiah menjelaskan, akhirnya putrinya itu menyampaikan sakit yang dirasakannya. Syamsiah melanjutkan, atas kejadian M pun telah divisum di RSCM, Jakarta Pusat. ''Hasilnya, ya begitu katanya (telah terjadi kekerasan seksual),'' cerita Syamsiah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement