REPUBLIKA.CO.ID,Hollywood kembali merilis film berdasarkan dongeng fantasi. Kali ini, penikmat film disajikan dongeng fantasi Amerika hasil adaptasi dari dua dongeng klasik Jack the Giant Killer dan Jack and the Beanstalk.
Film produksi Warner Bros Picture yang telah dirilis sejak 1 Maret 2013 tersebut berjudul Jack the Giant Slayer. Hadir dengan format 3D, film ini bercerita tentang petualangan petani yang harus berhadapan dengan raksasa untuk menyelamatkan putri cantik.
Petualangan Jack (Nicholas Hoult) dimulai ketika tanpa sengaja ia membuka gerbang yang sudah lama tertutup dan membawanya ke dunia raksasa. Tanpa disadari, ia telah memulai kembali perang kuno antara manusia dan raksasa.
Para raksasa berusaha merebut lagi tanah mereka yang telah direbut berabad-abad lampau.
Jack harus turut berjuang untuk menyelamatkan tidak hanya kehidupan orang-orang dari kerajaan, tetapi juga kehidupan sang putri yang telah diculik oleh para makhluk besar tersebut.
Film ini dibesut oleh sutradara Bryan Singer yang sebelumnya menggarap Superman Returns, X- Men, dan X-Men First Class. Beberapa bintang ternama, seperti Nicholas Hoult, Ewan McGregor, Stanley Tucci, dan Ian McShane menjadi salah satu daya tarik dari film ini.
Dikutip dari the Wrap, bagi Singer, Jack the Giant Slayer adalah proyek film dengan cerita paling tradisional yang pernah ia buat. Tapi, dengan sedikit penuturan yang ia twist sedikit, cerita ini menjadi lebih menarik.
Proses produksi Jack the Giant Slayer dimulai pada Januari 2009 dengan sutradara awal DJ Caruso. Kehadiran Singer menggantikan Caruso sekaligus menghadirkan Christopher McQuarrie yang menggarap Jack the Preacherdan Valkyrie untuk mengerjakan ulang skenarionya.
Film ini melakukan proses syuting di sejumlah kawasan, seperti Somerset, Gloucestershire, dan Norfolk, Inggris.
Jauh dari biaya awal. Pesona film berdasarkan dongeng fantasi memang tidak terelakkan. Sejak pemutaran perdananya, Jack the Giant Slayer langsung berhasil memuncaki box office di pekan pertama Maret.
Film berdurasi 114 menit ini berhasil mengumpulkan pendapatan hingga 28 juta dolar AS atau sekitar Rp 252 miliar. Meski begitu, pendapatan ini masih jauh dari biaya awal pembuatan yang harus dikeluarkan Warner Bros.
Untuk menggarap film ini, Warner sampai merogoh dana sebesar 200 juta dolar atau sekitar Rp 1,8 triliun. Ternyata, pencapaian yang belum maksimal ini diakui pula oleh Vice President Domestic Distribution Warner Bros Jeff Goldstein.
Menurutnya, pencapaian box office di sepanjang 2013 ini memang mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
