REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan, semakin banyak perempuan yang terjun ke dunia politik. Ini karena sistem zipper system dalam mekanisme pencalegan.
Jadi, caleg perempuan harus ditempatkan setiap tiga orang calon. Penempatannya pun harus dinomor urut kecil. Ini menguatkan mekanisme kuota caleg perempuan sebesar 30 persen di dalam pemilu.
Ketua DPP PPP Reni Marlinawati Amin mengaku optimis kalau jumlah caleg perempuan akan meningkat pada pemilu mendatang. Apalagi sistem yang digunakan merupakan proporsional terbuka.
"Kami di PPP untuk DCS (daftar caleg sementara) sudah menetapkan 26 persen caleg perempuan di nomor jadi," katanya, Jumat (8/3).
Menurut dia, naiknya jumlah politisi perempuan di parlemen akan berdampak baik. Yaitu berbanding lurus dengan perjuangan hak bagi kaum perempuan.
Misalnya saja, saat ini 78 persen produk legislasi yang masuk prolegnas berkaitan dengan isu perempuan. Namun karena anggota badan legislasi (baleg) didominasi lelaki, pembahasan dari sudut perempuan menjadi kurang.
"Tentunya, produk kebijakan yang dihasilkan tidak bisa dijamin betul-betul mewakili perempuan," kata anggota Komisi VIII DPR tersebut.