Jumat 08 Mar 2013 18:49 WIB

Jokowi Minta PT JM Serius Garap Monorail

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Monorail
Monorail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi merealisasikan program Monorail, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo akan mengundang pihak PT Jakarta Monorail (JM) dan investor ke Balaikota, Senin (11/3) mendatang.

Jokowi ingin melihat keseriusan dua pihak yang akan menggarap transportasi berbasis rel itu. "Supaya jelas mereka serius enggak sih. Tidak hanya PT Jakarta Monorail, tapi juga investornya," ujar Jokowi di Balaikota, Jumat (8/3).

Menurut Jokowi, usai pertemuan itu ia baru bisa memutuskan kapan proyek tersebut bisa langsung dikerjakan atau justru malah akan digarap perusahaan lain. Sebab  ia ingin proyek yang diyakini akan mengurangi masalah kemacetan di Jakarta itu segera diwujudkan secepatnya.

"Kalau progresnya enggak cepat ngapain saya tunggu-tunggu," ujar dia yang mengenakan baju adat khas betawi ini.

Gubernur asal Solo itu mengungkapkan awalnya ia menargetkan proyek monorail ini sudah bisa berjalan pada Februari 2013. Namun, karena masalah dokumen-dokumen yang belum juga diserahkan PT Jakarta Monorail, maka proyek tersebut terus tertunda hingga saat ini.

Karena itu mantan wali kota Solo itu mengaku sudah memberikan tenggat waktu pada pihak PT JM untuk segera merealisasikan proyek monorail. Namun demikian, ia enggan membocorkan kapan tenggat waktu yang dimaksud itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement