REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Salah satu kunci penyelesaian polemik sepak bola nasional adalah keberbatasan dana dari masing-masing pihak yang berpolemik (PSSI dan KPSI).
"Dana yang dikucurkan sudah mulai seret. Kondisi ini membuat kedua belah pihak mulai melunak ," kata Menpora Roy Suryo saat menghadiri Musorprovlub KONI Sulawesi Selatan di Makassar, Sabtu (9/3).
Menurut dia, kondisi pendanaan baik dari pihak PSSI maupun KPSI saat ini sudah tidak seperti sebelumnya. Kondisi tersebut serta desakan dari semua pihak termasuk FIFA, mendorong persatuan kedua belah pihak untuk segera direalisasikan.
"Sudah saatnya PSSI bersatu. Kami berharap Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret nanti menjadi tonggak kebangkitan sepak bola Indonesia," katanya menambahkan.
Roy Suryo menjelaskan, tahapan penyelesaian polemik sepak bola Indonesia mulai terlihat. Kedua belah pihaknya saat ini bahu-membahu mempersiapkan KLB di Hotel Borobudur Jakarta, 17 Maret.
Proses verifikasi pemilik suara atau voters yang akan menjadi peserta KLB PSSI oleh gabungan dari PSSI dan KPSI juga sudah dituntaskan. Ada 100 voters yang akan menjadi peserta sesuai dengan data KLB PSSI Solo, 9 Juli 2011.
"Kami telah mendapatkan laporan terkait jumlah voters berikut nama yang diundang. Rencananya undangan mulai dikirim Senin nanti (11/3)," kata politisi dari Partai Demokrat itu.