REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pemerintah Palestina di Tepi Barat mengganti nama jalan di sebuah kota menjadi Jalan Hugo Chavez. Penggantian nama tersebut menjadi bentuk apresiasi masyarakat di negeri itu terhadap tokoh anti penjajahan dunia tersebut.
Jalan yang semula bernama al-Bireh yang berada di pinggiran Kota Ramallah itu, resmi diubah, Sabtu (9/3). Wali Kota Ramallah, Fawzi Abid mengatakan permohonan menggunakan nama tersebut sudah diterima Kedutaan Besar Venezuela di Palestina. Kebetulan, kedutaan tersebut juga berada di jalan tersebut.
Kata Abid, penghormatan tertinggi dihaturkan masyarakat Palestina terhadap Chavez dalam mendukung kemerdekaan negeri tersebut dari cengkraman Yahudi. Abid juga mengaku merasa kehilangan seorang tokoh dunia seperti Chavez yang antipenindasan.
"Kematian saudara kami (Chavez) adalah satu kehilangan bagi seluruh dunia. Masyarakat Palestina khususnya." Kata Abid, seperti dilansir Ma'an News Agency, Sabtu (9/3).
Semasa menjabat sebagai Presiden Venezuela, Chavez memang aktif mendukung negara-negara yang dimarjinalkan. Chavez tak hanya menjadi tokoh dunia yang telah meningkatkan moralitas bangsa-bangsa di Teluk Andes. Tapi juga bagi negara-negara lain.
Kedekatan dan dukungannya terhadap kemerdekaan bangsa Palestina menjadi bukti konsistensi perjuangan Chavez terhadap ketertindasan. Chavez pernah murka dan mengutuk Negara Yahudi atas serangan sepihak negeri itu ke Jalur Gaza tahun lalu.
Chavez juga menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pemimpin bangsa biadab lantaran merampas hak-hak bangsa Palestina yang seharusnya merdeka. Saat Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bersidang mengakui Palestina sebagai negara tahun lalu, Venezuela adalah salah satu dari 127 negara yang mendukung keputusan tersebut.