Ahad 10 Mar 2013 07:13 WIB

Begini Sindiran Puan Maharani untuk Kader Kutu Loncat

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Endah Hapsari
Puan Maharani
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, Saat menyampaikan amanat dalam Rakerdasus PDI Perjuangan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, menyebut kader partai yang meloncat ke partai lain diibaratkan sebagai 'kacang lupa akan kulitnya'. 

Puan menceritakan, Pilgub Jateng 2008 lalu, PDI Perjuangan mengusung Calon Gubernur (Cagub) dari unsur luar partai. Namun, seiring berjalannya waktu, calon yang diusung dan memenangkan Pilgub lalu tersebut, justru mencalonkan kembali sebagai Gubernur Jateng 2013, dengan kendaraan politik lain. Sepertinya, sindiran Puan ini ditujukan kepada Gubernur Bibit Waluyo.

Dikatakan, PDI Perjuangan banyak berharap adanya pengakuan dari calon yang diusung waktu itu. Namun, sejalan dengan perkembangan waktu, justru malah meninggalkan partai. ''Kalau ada yang bilang PDI Perjuangan meninggalkan dia, itu salah. PDI Perjuangan tidak meninggalkan kadernya. Tapi, justru dia sendiri yang meninggalkan partai. Ibarat seperti 'kacang lupa dengan kulitnya' tadi''.

Ia mengungkapkan, hasil rekomendasi DPP PDIP yang mengusung pasangan Cagub-Cawagub Ganjar Pranowo – Heru Sudjatmoko wajib dijalankan seluruh kader partai. ''Seluruh kader partai wajib menyamakan visi dan misi ke depan dalam memenangkan calon yang telah direkomendasikan partai''.

Semua kader partai diminta untuk tetap konsisten untuk memperjuangkan garis partai. ''Jawa tengah itu merupakan basis PDI Perjuanga. Dalam peta internal kami, Jawa Tengah itu warnanya merah (sesuai dengan warna bendera PDI Perjuangan,'' tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement