Ahad 10 Mar 2013 21:48 WIB

Ini Tanggapan Puan Maharani Soal 'Pinangan' Yusril

Puan Maharani
Foto: beritaekonomi.kiosgeek.com
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani mengomentari  'pinangan' Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Menurutnya, permintaan itu harus mendapat restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kita tunggu perintah Ibu ketua (Megawati). Saya tidak bilang siap atau tidak, saya hanya pribadi yang ditempatkan di mana saja," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Ahad (10/3).

Sebelumnya, Yusril mengajak Puan untuk maju berpasangan sebagai capres-cawapres 2014. Menurutnya, perpaduan dengan Puan merupakan buah dari pemikiran yang telah lama ia lakukan. Yaitu, bagaimana idealnya kepemimpinan bangsa ini ke depan di tengah krisis tokoh sekarang ini.

Ia menilai Puan sebagai sosok yang muda, cakap dan pintar. Di dalam dirinya pun mengalir darah proklamator Soekarno melalui Megawati.

Sementara Yusril memandang dirinya sebagai sosok yang memiliki ilmu tata negara yang baik dan benar. Bahkan lengkap dengan pengalaman yang panjang dalam mengelola pemerintahan. 

Menurut Puan, keputusan maju dalam pilpres bukan soal setuju atau tidak. Melainkan, telah ada keputusan di internal mengenai capres dan cawapres. 

"PDIP sudah punya aturan. Kita sudah sepakat, berkaitan dengan pilpres mendatang kita sudah putuskan ada di Ibu Ketua Umum. Kami fokuskan hari-hari ini adalah bagaimana PDIP bisa dapat suara yang cukup untuk maju," kata anggota Komisi VI DPR tersebut.

Ia mengaku memang mengenal sosok Yusril. Namun, ia belum pernah bertemu dengan Yusril. Termasuk membicarakan soal maju dalam pilpres mendatang bersama-sama. 

"Tapi belum tahu, mau bagaimana. Ya, diajak harus ada mekanismenya dan memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang. Cukup dulu persyaratannya," kata dia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement