Senin 11 Mar 2013 11:12 WIB

Ekonom Jerman: Perbankan Syariah Layak bagi Non-Muslim

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kuveyt Turk, bank syariah asal Turki
Kuveyt Turk, bank syariah asal Turki

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Perbankan syariah dinilai menjadi pilihan layak meski bagi semua orang, termasuk nonmuslim. Profesor Ekonomi dari Universitas Marburg, Jerman, Volker Nienhaus menilai perbankan syariah terus berkembang. 

 

Nienhaus mengatakan, saat ini perbankan syariah yang hanya terdiri dari sekitar 10 persen dari perbankan global terus menunjukkan perkembangannya. "Perbankan syariah telah menjadi pilihan layak bagi semua orang termasuk nonmuslim," ucapnya seperti dikutip dari Gulf Times, akhir pekan lalu. 

Menurutnya perbankan syariah adalah pilihan skema keuangan lebih baik karena tidak memiliki risiko berlebihan dan tidak terlibat dalam bisnis yang dipertanyakan.

Nienhaus menyebut secara fundamental perbankan syariah tidak terlalu berbeda dengan perbankan konvensional. Hanya saja perbankan syariah tidak berurusan dengan produk haram.

Dia berujar investasi socially-responsible mendapat momentum di seluruh dunia dan perbankan syariah dapat mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Pada 2010 hingga 2011, investasi socially-responsible senilai 3 triliun Dollar AS di Amerika Serikat dan 8 triliun Dollar AS di Eropa.

Jumlah total perbankan syariah untuk periode yang sama adalah 1,6 triliun Dollar AS. "Nilai aset keuangan global melalui perbankan konvensional sekitar 180 triliun Dollar AS," katanya.

Nienhaus menekankan perbankan syariah harus melalui berbagai filter untuk memastikan sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

Pertama, perbankan syariah harus memastikan industri tidak melibatkan salah satu produk haram bagi keyakinan Islam. Kedua, memastikan perusahaan memiliki rasio kepentingan komersial yang sangat ditoleransi. "Di Bursa Efek Kuala Lumpur 85 persennya adalah saham syariah," ujarnya.

Dekan Fakultas Studi Islam Qatar Hatem el-Karanshawy menyambut baik materi yang disampaikan Nienhaus. Respon peserta kuliah umum sangat baik. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement