REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lantaran pengelolaan tim nasional Indonesia diambil alih Badan Tim Nasional (BTN), nasib manajemen timnas pun menggantung. Melihat kondisi ini, manajemen timnas Indonesia sebelumnya yang diwakili Nico Dimo meminta kejelasan statusnya apakah akan dipakai lagi atau tidak oleh BTN.
''Saya sudah menghubungi Pak Sekjen Hadiyandra dan beliau meminta saya untuk menghubungi langsung Pak Ketua Umum Djohar Arifin,'' kata Nico kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (11/3).
Setelah bertemu dengan Djohar, Nico malah disarankan untuk mencoba bertanya ke Ketua BTN Isran Noor.
''Saya sudah mencoba menghubungi dan sms Pak Isran Noor untuk menanyakan status kami. Pak Isran menjawab kepengurusan manajemen lama tidak bisa bergabung karena seluruhnya akan diganti,'' ujar Nico.
Nico pun berharap agar statusnya bisa segera diperjelas. ''Jika memang kami dipecat, kami minta SK (Surat Keputusan) pemecatan kami segera dikeluarkan. Kami juga meminta pembiayaan yang kami keluarkan selama ini diperjelas karena semua harus diganti," kata Nico.
Nasib menggantung yang dialami Nico dkk bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Pelatih Kepala timnas Nil Maizar juga bernasib sama.
Nasib, Nil menjadi menggantung setelah masuknya pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco sebagai pelatih kepala timnas Indonesia yang ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI dan BTN. Hingga kini, Nil juga belum mendapat kejelasan statusnya.