REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembahasan mengenai pembebasan lahan area makam Mbah Priok untuk kepentingan pembangunan tol Tanjung Priok-Marunda, menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menyertakan pihak ulama.
"Dengan ulama juga iya," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (11/3).
Selain ulama, Jokowi mengatakan akan mengajak serta lingkungan dan ahli waris untuk berdiskusi soal penggunaan sejumlah lahan dari Mbah Priok. Jokowi sendiri rencananya akan ikut 'turun tangan' langsung dalam diskusi tersebut.
"Semua diajak bicara, semua diberi ruang untuk dialog," ujar Jokowi.
Pembangunan ruas tol ini, menurut Jokowi, diperlukan untuk akses jalan menuju dan dari Tanjung Priok. "Sangat diperlukan sekali karena kenaikan kontainer yang lewat priok hampir dua kali lipat," kata dia.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menjelaskan bahwa pembebasan lahan area makam Mbah Priok telah difasilitasi. Karena pintu masuk dan keluar tol akan berada tepat di area makam, sehingga rencananya luas wilayah makam akan diperkecil.
"Ini sengketa dengan Pelindo. Nanti tetap ada masjidnya, ada tempat untuk ziarahnya, tapi area makamnya sedikit menyempit, untuk menopang sibuknya aktivitas di pelabuhan," ujar Bambang.
Proyek pembangunan ini dibagi menjadi lima seksi, yakni seksi E1 Rorotan-Cilincing (3,4 km) seksi E2 Cilincing-Jampea (2,74 km), seksi E2A Jampea-Simpang Jampea (1,92 km), seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudaro (2,42 km), dan seksi NS Direct Ramp (1,1 km).