REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Wisata Alquran yang digalakkan Rumah Tahfids di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), diminati anak-anak.
"Ada nuansa yang berbeda di Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat, terutama pada hari Ahad, karena dipenuhi dengan aktivitas menghafal Alquran," kata Direktur Rumah Tahfids Sri Setiani Purnama, Selasa (12/3).
Ia mengatakan, sekitar 100 anak-anak dari Pulau Penyengat dan Tanjungpinang memilih mengikuti kegiatan menghafal Alquran, daripada menonton film kartun di rumah.
Rumah Tahfids menargetkan Pulau Penyengat memiliki generasi yang dapat menghafal Alquran dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan ini telah dirintis oleh Rumah Tahfidz Ashabul Alquran sejak tiga bulan yang lalu. Rumah Tahfidz yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto KM 11 ini, dan pada hari Ahad mengirim seluruh tenaga pengajarnya untuk membantu mengajar membaca Alquran di Penyengat," ujarnya.
Kegiatan atau program Wisata Alquran yang digelar Rumah Tahfidz setiap bulannya terus mendapatkan perhatian dari masyarakat setempat. Kondisi itu menunjukan Wisata Alquran yang bernuansa kemelayuan yang kental dengan nilai-nilai Islam digemari masyarakat.
"Kita tidak bisa menutup mata, hari ini para wisatawan yang berkunjung ke Kepri karena tertarik melakukan hal-hal yang negatif. Wisata Alquran merupakan salah satu cara dan benteng untuk menjadikan Tanjungpinang sebagai daerah wisata yang positif untuk wisatawan domestik maupun mancanegara," tutur Raja Dachroni.
Yuda, salah seorang siswa SMP IT Al Madinah Tanjungpinang yang mengikuti program Wisata Alquran di Pulau Penyengat mengaku tertarik mengikuti program itu karena mendapat nuansa keakraban yang tinggi.
"Nuansanya beda Om, lebih semangat menghafal Alquran di Masjid Sultan Riau, karena banyak temannya dan bisa sambil rekreasi," ujar Yuda.