REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (pemprov) Lampung berharap PT Angkasa Pura (AP) II mengambil alih pengelolaan Bandara Radin Inten II Branti dari Kementrian Perhubungan. Pengambilalihan ini, untuk mendukung kemajuan ekonomi Provinsi Lampung ke depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (bappeda) Lampung, Edi Yanto, mengatakan, PT AP II sudah melakukan penjajakan untuk melihat peluang pengelolaan Bandara Branti menjadi bandara internasional dan sekaligus bandara embarkasi haji.
"Kami berharap bandara ini dikelola Angkasa Pura II, seperti provinsi lain," kata Edi Yanto di Bandar Lampung, Selasa (12/3).
Menurut Edi, dari 33 provinsi di Indonesia, hanya dua bandara yang belum dikelola PT AP II, termasuk Provinsi Lampung. Ia sangat menyayangkan bila AP II tidak jadi mengelola pengembangan Bandara Branti menjadi bandara internasional. Sebab, kata dia, pengembangan potensi ekonomi di Lampung akan terhambat.
Dalam pemaparannya, Edi Yanto menyebutkan bahwa Lampung memiliki banyak potensi perekonomian yang tidak kalah dibanding daerah lain. Mengenai sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang banyak mengirimkan ke luar negeri, potensi sumber daya alam, perdagangan, dan kerajinan rakyat, serta setiap tahun jumlah warga yang berangkat haji terus meningkat.
'Saat ini kuotanya sudah hampir 7.000 jamaah haji yang berangkat setiap tahunnya, artinya sudah memenuhi persyaratan menjadi bandara embarkasi haji,” katanya.