REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sosok paling disegani di dunia premanisme Indonesia, Ton Hok Liang alias Anton Medan memandang miring upaya polisi dalam penangkapan Hercules pada Jumat (8/3) lalu.
Terlepas dari pandangan banyak orang terhadap Hercules, kata Anton, seharusnya polisi tak perlu menangkapnya. Menurut pemilik pesantren At Taibin di Pondok Rajeg, Bogor ini, penangkapan Hercules sangatlah ganjil.
"Kok bisa Hercules sampai diuber ke rumahnya? Ini polisi seperti mancing-mancing Hercules berbuat salah, padahal yang salah siapa?," kata Anton saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (12/3).
Anton yang kini aktif berdakwah mengatakan dia bukan tanpa maksud membela Hercules. Namun, ia mengatakan polisi tidak profesional saat menciduk Hercules.
Anton meyakini tudingan pemerasan yang dilakukan Hercules tida benar. Lantaran Hercules menjadi Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), kata Anton, bisa saja anak buahnya yang berulah.
"Polisi jangan lihat latar belakang Hercules. Dia itu orang baik, kalau anak buahnya yang salah, ya mereka saja yag ditahan, bukan Hercules," kata Anton.
Pun, Anton meminta agar polisi bersikap arif dengan membebaskan Hercules jika benar dia tak terbukati bersalah. "Hercules sudah berubah. Saya sebagai ustadz hanya ingin berpandangan objektif saja dan sejauh yang saya tahu, Hercules sekarang bukan orang yang sama dengan dulu," papar dia.