Rabu 13 Mar 2013 12:00 WIB

Mesir Larang Penayangan Film Yahudi

Rep: Indah Wulandari/ Red: A.Syalaby Ichsan
Cuplikan Film The Jews of Egypt
Foto: israellycool.com
Cuplikan Film The Jews of Egypt

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Aparat keamanan Mesir menghentikan acara screening film dokumenter 'Jews of Egypt' sehari sebelum dirilis.

Film yang diproduksi komunitas Yahudi Mesir ini mengisahkan kehidupan komunitasnya di era 1950-an. Sebenarnya tahun lalu film ini pernah ditayangkan di sebuah festival film dan telah mendapat izin dari badan sensor.

Produser film Haytham el-Khamissy mendengar, kepala badan sensor beralasan, jika pelarangan tayang itu atas permintaan aparat hukum.

"Saya kaget saat dia memberitahu saya tentang kejadian pelarangan ini. Penundaan rilis film ini terpaksa saya umumkan hingga ada solusinya,” terang el-Khamissy dalam pernyataan yang diposting di laman Facebook resmi filmnya, Rabu (13/3).

Penundaan ini, lanjutnya, juga memperlihatkan sikap aparat Mesir yang masih mengintervensi karya seni. Di mata el-Khamissy, tindakan ini sebagai sebuah teror bagi pengembangan pemikiran warga Mesir.

 Diskusi-diskusi seputar agama dan kelompok minoritas di Mesir memang banyak mendapat tantangan saat rezim Presiden Hosni Mubarak berkuasa. Biasanya mereka menyita buku-buku maupun naskah film yang membahasa isu-isu tersebut.

Film Jews of Egypt  disutradarai Amir Ramses ini menceritakan kisah keseharian warga Mesir yang hidup di era kosmopolitan abad ke-20. Film ini berbasis riset serta menampilkan beberapa tokoh Yahudi di Mesir. Inti ceritanya ingin menampilkan bagaimana keturunan Yahudi di mata orang Mesir.

Warga keturunan Yahudi di Mesir sudah eksis sejak 60 tahun lalu karena ada hubungan bilateral antara Israel dan Mesir. Diperkirakan hingga kini ada sekitar 65 ribu keturunan Yahudi yang meninggalkan tanah Mesir untuk mengembara ke Eropa dan negara-negara Barat. Sebagian lagi kembali ke Israel.

Kepergian mereka dari Mesir pada 1948 akibat munculnya sentimen nasionalis saat pecah konflik Arab-Israel, ditambah perintah Presiden Mesir Gamal Abdel-Nasser, dan pemusnahan aset Yahudi di Mesir. Kini masih tersisa sekumpulan kecil komunitas Yahudi di Mesir beserta sinagog yang dijaga ketat oleh aparat dan hanya diperkenankan dikunjungi para turis saja.

 

sumber : Associated Press
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement