Rabu 13 Mar 2013 17:19 WIB

Majelis Tinggi Demokrat Minta Tak Persoalkan Aklamasi

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Amir Syamsudin (file photo)
Foto: Antara
Amir Syamsudin (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mekanisme pemilihan ketua umum baru Partai Demokrat dalam kongres luar biasa (KLB) menciptakan friksi baru di internal. Pengurus daerah berpandangan mekanisme pemilihan harus dengan cara demokratis alias terbuka. 

Namun sejumlah elite pusat Demokrat justru berpendapat mekanisme aklamasi sebagai jalan terbaik. "Ya kalau sepakat (aklamasi) memang kenapa? Itu kan demokrasi juga," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).

Menurutnya, mekanisme aklamasi tak perlu dipersoalkan. Sepanjang para pemilik suara sepakat. Meski pun ia juga mengaku belum tahu mekanisme apa yang akan dilakukan saat KLB. 

Amir menegaskan, majelis tinggi memiliki kuasa memutuskan kebijakan strategis partai. Dalam konteks ini untuk menentukan mekanisme pemilihan ketua umum sekaligus menjaring nama calon ketua umum di KLB.