REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFPRo mengajak seluruh pemain Indonesia untuk berani mengambil tindakan hukum atas permasalahan tunggakan gaji. Ini terlihat dengan dimuatnya pernyataan CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak di dalam situs resmi FIFPro.
Valentino mengatakan, sudah saatnya para pemain mengambil tindakan hukum. APPI pun sudah berulang kali mengajak para pemain untuk berani mengambil langkah nyata. Ironisnya, banyak pemain yang takut dan kebingungan untuk melakukan tindakan hukum tersebut.
"Mereka (pemain), takut dikenakan sanksi dari klub jika mengambil tindakan," kata Valentino, Rabu (13/3).
Dibeberkan Valentino, ada 11 klub yang bermasalah dengan pembayaran gaji pemain. Lebih dari setengahnya bahkan menunggak gaji diatas enam bulan. "Sayangnya, para pemain tidak mau bersatu dalam memperjuangkan hak mereka," kata Valentino.
Di kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Bontang FC menjadi klub yag paling banyak menunggak gaji pemain. Bontang menunggak mulai enam hingga delapan bulan kepada pemain yang sudah pindah ke klub lain untuk kompetisi musim 2013. Sedangkan pemain yang masih membela Bontang baru menerima dua bulan gaji.
Sedangkan klub lainnya seperti Persema Malang, Persiba Bantul dan Persibo Bojonegoro melakukan terminasi kontrak dengan hanya membayar dua bulan gaji dan 20 persen dari total 5-7 bulan gaji. Sedangkan klub Indonesia Super League (ISL) beberapa diantaranya adalah PSPS Pekanbaru (9 bulan), PSMS Medan (8 bulan), Persiba Balikpapan (6 bulan) dan Sriwijaya FC (dua bulan).