REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden sementara Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan sangat tidak mungkin tubuh Hugo Chavez, mantan Presiden Venezuela dibalsem untuk dijadikan mumi.
Padahal sebelumnya Maduro telah menyarankan agar jasad Chavez diawetkan dan ditampilkan seperti Lenin, Ho Chi Minh, dan Mao Zedong.
Maduro mengatakan para ahli mumi dari Rusia berpikir bahwa pengawetan Chavez dengan cara dibalsem sulit dilakukan. Alasannya karena jasad Chavez tidak dipersiapkan sejak awal untuk diawetkan.
Sementara itu, pemerintah setempat memperpanjang masa berkabung resmi pasca kematian Chavez hingga Jumat. Padahal, setelah kematian presiden pada tanggal 5 Maret lalu, pemerintah telah menyatakan tujuh hari berkabung resmi. PBB bahkan memberikan waktu untuk mengheningkan cipta bagi Chavez pada hari Rabu.
Maduro, yang akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu 14 April ini, mengomentari pembalseman Chavez dalam pidatonya.
"Ilmuwan Rusia dan Jerman telah tiba untuk membalsem Chavez dan mereka memberitahu kami itu sangat sulit, karena proses harus dimulai lebih awal dan sekarang itu tidak mungkin. Kita sedang dalam proses itu, dan ini sulit," ujar dia seperti dikutip oleh BBC.