Kamis 14 Mar 2013 08:35 WIB

Suku Bunga Tinggi, Komisioner KPPU: Indikasi Adanya Praktik Kartel Bank

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Heri Ruslan
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- DPR diminta menanyakan komitmen calon gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengenai penurunan bunga bank.

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Munrokhim Misanam mengatakan bunga bank di Indonesia sangat tidak kompetitif di antara negara Asean.

"Ini harus menjadi pekerjaan rumah gubernur BI yang baru. DPR dalam fit and proper test harus menanyakan komitmen calon gubernur untuk menurunkan bunga," ujar Munrokhim saat dihubungi, kemarin malam.

Menurutnya, bunga bank yang cukup tinggi ini sangat tidak menguntungkan, terutama menjelang pasar tunggal AsEAN (Asean Economic Community atau AEC) pada 2015 mendatang. Ia juga meragukan alasan bank menerapkan bunga yang tinggi karena faktor risiko.

Ia mengatakan dengan kondisi yang hampir sama, negara lain di ASEAN ternyata bisa menerapkan bunga yang lebih rendah. Tingginya bunga bank di Indonesia, kata dia, justru mengindikasikan adanya praktik kartel perbankan.

KPPU mendata ada tiga bank besar yang menguasai lebih dari 40 persen pasar perbankan di Indonesia. "Kalau bunga bank tidak turun, kita nantinya hanya menjadi kuli," ujar dia.

Ia meminta pemerintah atau DPR mengajukan calon lain jika ternyata calon tunggal gubernur BI yang saat ini masih menjabat sebagai menteri keuangan tidak bisa meyakinkan untuk bisa menurunkan bunga bank.

Bunga bank di Indonesia, kata dia, harus lebih rendah atau minimal sama dengan negara lain di ASEAN.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement