REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Film 'Argo' yang disutradarai Ben Affleck menjadi perhatian utama pemerintah Iran. Mereka menilai 'Argo' yang bercerita tentang pembebasan sandera di Iran pada 1979, bisa jadi merupakan operasi intelijen terselubung.
Asisten khusus presiden dan kebijakan gedung putih, Barbara Honegger mengatakan pembuat film tersebut, Ben Affleck bisa digantung karena kejahatan perang dan pengkhianatan. Kejahatan perang tersebut tidak hanya untuk filmnya 'Argo' yang dinilai membuka perang terhadap Iran.
Film 'Pearl Harbor' pada 2001 juga dinilai sebagai operasi intelijen untuk membuka perang balas dendam serangan 11 September. Dilansir PressTV, 'Argo' dinilai sebagai New Harbor. Menurut Honegger,
Affleck seperti karakter di Argo, tampaknya menjadi operator rahasia yang menyamar sebagai pembuat film. Argo' dinilai sebagai proyek propaganda badan intelijen untuk meyakinkan rakyat Amerika bersama Israel berperang melawan Iran.
Nasib film 'Pearl Harbor' sendiri jauh berbeda dengan 'Argo.' Jika 'Argo' mendapat nominasi film terbaik versi Oscar 2013, 'Pearl Harbor' justru mendapat enam nominasi dalam penghargaan film terburuk, Golden Raspberry Award pada 2001.
Film itu dinominasikan dalam film terburuk, sutradara terburuk, aktor terburuk untuk Ben Affleck, skenario terburuk, pasangan terburuk, dan sekuel/ remake terburuk.
Film 'Pearl Harbour' sendiri memakan biaya hingga lebih dari 150 juta dolar AS. Dengan uang tersebut sementara prestasinya buruk, 'Pearl Harbor' dinilai hanya sebagai film palsu yang menjadi operasi intelijen.
Iran baru-baru ini menyewa Pengacara Prancis, Isabelle Coutant-Peyre untuk menuntut Hollywood atas film-film yang menyebarkan kebencian terhadap Iran. Film 'Argo' buatan Affleck menjadi salah satu yang dinilai menyebarkan Iranophobia.