REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Ada-ada saja pernyataan yang dilontarkan Presiden Sementara Venezuela, Nicolas Maduro dalam menanggapi pemilihan Paus. Ia mengatakan mantan presiden Hugo Chavez mungkin ikut terlibat dalam keputusan Tuhan dalam memilih Paus dari Amerika Latin.
"Kita tahu komandan kami naik ke ketinggian dan bertemu dengan Tuhan," ujar Maduro dalam sebuah pameran buku di Caracas seperti dinukil dari Reuters, Kamis (14/3).
Menurutnya, sesuatu telah mempengaruhi pemilihan Paus. "Seseorang baru tiba di sisi Tuhan dan berkata padanya. Yah, tampaknya waktu Amerika Selatan telah datang," sebutnya.
Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Roma, Rabu (13/3) waktu setempat. Ia adalah Paus non-Eropa pertama sejak 13 abad lalu.
"Ia (Chavez) juga bisa menghubungi majelis konstitusi di surga setiap saat untuk mengubah gereja di bumi sehingga orang-orang suci dapat memerintah dunia," ujar Maduro.
Chavez yang meninggal pekan lalu dihormati dengan semangat religius banyak warga Venezuela miskin. Maduro, pengganti Chavez berharap mendapatkan keuntungan dari kalangan pendukung tersebut dan memenangkan pemilihan presiden 14 April mendatang.
Meski dipengaruhi pemikiran revolusioner, Chavez mengaku dirinya sebagai pemeluk Katolik yang taat. Di suatu misa, Chavez menangis di depan umum dan memohon kepada Tuhan untuk memperpanjang hidupnya.