Kamis 14 Mar 2013 15:51 WIB

Cendikiawan Muslim: Tugas Berat Menanti Paus Fransiskus I

Rep: Agung Sasongko/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Roma, Rabu (13/3) waktu setempat. Ia adalah Paus non-Eropa pertama sejak 13 abad lalu.
Foto: IST
Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Roma, Rabu (13/3) waktu setempat. Ia adalah Paus non-Eropa pertama sejak 13 abad lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sidang konklaf memutuskan Kardinal asal Argentina Jorge Mario Bergoglio menjadi paus yang baru. Bergoglio memilih nama Fransiskus I sebagai gelar kepausan.

Terpilihnya Paus Fransiskus I diharapkan kalangan ulama dan cendikiawan Muslim mampu mempererat hubungan Umat Islam dan Umat Katolik. 

Pendiri Cordoba Initiative Imam Fesial Abdul Rauf menilai paus memiliki peranan penting dalam hubungan Islam dan Barat. Karena itu, Paus Fransiskus I akan memiliki tugas yang berat dalam memperbaiki hubungan dengan umat Islam. 

Profesor Studi Islam Universitas Duke Ebrahim Moosa percaya, itikad baik Vatikan untuk menjaga hubungan dengan Muslim. "Saya kira, Paus terpilih akan bekerja keras dalam menjaga hubungan baik dengan Muslim," kata dia seperti dikutip The Washington Post, Kamis (14/3).

Pakar Konflik agama dari Instutute Perdamaian AS (USIP) Qamar Ul-Huda mengatakan, paus terpilih memiliki kapabilitas untuk seleras dengan perkembangan dunia dan umat agama.

Ini dilihat dari latar belakangnya sebagai warga negara yang berasal dari negara dunia ketiga. "Ia hidup dalam masyarakat majemuk, dan tentunya ia memiliki hubungan baik dengan Muslim," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement