REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Aliansi Rakyat Untuk SBY (Arus), Akhmad Suhaimi mengingatkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus menghormati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Apalagi hubungan Yudhoyono dengan mahasiswa selama ini berjalan baik. "Rencana kehadiran SBY pada Kongres HMI, sebaiknya kawan-kawan HMI tidak emosional," katanya di Jakarta, Kamis (14/2) terkait penolakan sejumlah elemen di HMI terhadap Presiden Yudhoyono untuk membuka Kongres ke-28 HMI.
Kongres ke-28 HMI akan berlangsung di sebuah hotel berbintang di Jakarta pada 25-20 Maret 2013 dan dijadwalkan akan dibuka Presiden SBY.
Akhmad Suhaimi didampingi Sekjen Arus Heru Purwoko mengingatkan kalau pun Presiden hadir ke kongres, semata-mata karena menghormati undangan HMI.
Pimpinan HMI didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menghadap Presiden SBY untuk memohon kesediaan Kepala Negara membuka Kongres HMI.
"Presiden SBY diundang HMI, kok pengundang begitu, sebagai pengundang lazimnya, ya menghormati tamunya, dong," kata Suhaimi.
Ia menegaskan Presiden Yudhoyono berkawan baik dengan segenap elemen organisasi kemahasiswaan, termasuk HMI.
Kehadiran Presiden SBY pada Kongres HMI, katanya, merupakan momentum yang sangat baik bagi HMI. Ia berharap kesediaan Presiden tidak berubah atau batal hanya karena adanya penolakan dari sebagian elemen di HMI.
"Dengan ekspektasi negatif kawan-kawan HMI sendiri, SBY bisa saja membatalkan rencana kehadirannya. Namun demikian, SBY secara sah dan konstitusional adalah Presiden Republik Indonesia yang wajib dijaga kehormatan dan kewibawaannya," katanya.