REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Dinas Kehutanan Jabar mengklaim hutan yang rusak di Jabar kurang dari 10 persen. Menurut Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Jabar, Budi Susatijo, hutan di Jabar fungsinya ada beberapa yakni hutan konservasi, lindung dan produksi.
Luas total lahan hutan, sekitar 816 ribu hektare. Dari luas ini, hutan lindung yang harus direhabilitasi di bawah 10 persen atau sekitar 80 ribu hekatare.
"Beberapa pemangku hutan kami dorong, agar hutan lindung yang harus di rehabilitasi terus diperbaiki,’’ ujar Budi kepada wartawan, Rakorenbanghut Dinas Kehutanan Jawa Barat Tahun 2013 di Hotel Horison Bandung, Kamis (14/3).
Ia menyatakan kondisi hutan produksi tidak ada masalah karena menggunakan sistemnya tebang tanam. Sementara, hutan konservasi yang mengalami kerusakan hanya terdapat di lokasi dengan aktivitas geotermal, yaitu, Kamojang dan Wayang. Luas lahan yang harus direhabilitasi, di bawah 5 persen dari total luasan.
‘’Kementerian Kehutanan, mendorong rehabilitasi kawasan konservasi melalui kerja sama dengan Kodam, sudah sejak 2009,’’ katanya.
Saat ditanya total pohon yang ditanam, Ia menjawab bukan banyak pohon yang harus ditanam, melainkan kerapatan yang harus dipenuhi. Dalam konservasi, pohon tidak diatur tapi disesuaikan dengan alam yang ada.
‘’Rata-rata kami, dorong untuk ditanam 1.600 batang per hektare. Ini, kami tanam di lahan yang kosong,’’ kata Budi.