REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah meluncurkan kampanye baru untuk mempromosikan London sebagai pusat keuangan syariah. Untuk mencapai target tersebut Inggris telah membentuk Satuan Tugas Keuangan Syariah (Islamic Finance Task Force) pertamanya.
Satuan tersebut bertujuan memperkuat status London sebagai pusat dan pilihan utama bagi Muslim di barat untuk berinvestasi dan melakukan bisnis. "Prioritas pemerintah adalah memastikan bahwa Inggris terbuka untuk bisnis syariah," kata Ketua Satuan Tugas Keuangan Syariah Inggris, Greg Clark, seperti dikutip dari The Economic Times, Selasa (12/3).
Menurutnya, satuan tugas ini adalah contoh sempurna ambisi Inggris untuk mempromosikan London sebagai pusat keuangan terkemuka dan menarik investasi masuk bagi perekonomian lebih luas. Dalam upaya melawan persaingan industri syariah yang tumbuh seperti Dubai dan Kuala Lumpur, gugus tugas tersebut akan mendukung pengembangan sektor keuangan syariah di Inggris.
Pada Oktober nanti, World Islamic Economic Forum akan diselenggarakan di Inggris. "Ini pertama kalinya forum dilaksanakan di luar Asia atau negara Islam. Kami akan menjadi fokus utama tim baru," ujar Clark.
Ketua II Satuan Tugas Keuangan Syariah Inggris, Baroness Sayeeda Warsi berharap pasar layanan keuangan syariah global tumbuh signifikan di tahun-tahun mendatang. Sayangnya umpan balik para pengambil keputusan di Timur Tengah dan Asia Tenggara menunjukkan kurangnya kesadaran mereka terhadap industri keuangan syariah Inggris. "Kita harus melakukan lebih banyak untuk mempromosikan sektor ini," ucap Warsi.
Dia berujar ada peluang besar menarik investasi ke Inggris dengan meningkatnya permintaan keuangan syariah dari investor swasta. Menteri Perdagangan dan Investasi Inggris, Lord Green dan Menteri Negara untuk Pembangunan Internasional, Alan Duncan akan mendukung tambahan tim dari kementerian.
Satuan tugas juga akan mencakup tokoh industri syariah untuk memastikan produk-produk perbankan yang ditawarkan tidak melanggar prinsip syariah. Inggris akan mempromosikan dan meningkatkan profil internasional industrinya. Melalui keuangan syariah, Inggris akan memfasilitasi investasi masuk dan memperkuat ekonomi, termasuk di bidang infrastruktur.