REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Usai menjadi juru kampanye dalam Pilkada Jawa Barat dan Sumatera Utara, Joko Widodo dijadwalkan kembali berkampanye pada Pilkada Maluku, mendukung pasangan Herman Koedoeboen-Daud Sangadji (Mandat) yang direkomendasikan PDIP pada 11 Juni 2013.
"Jokowi merupakan salah satu juru kampanye (Jurkam) yang diprogramkan mendampingi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk berkampanye memenangkan pemilihan Gubernur-Wagub Maluku periode 2013-2018," kata Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD PDIP setempat, Demmy Hattu, di Ambon, Jumat.
Kehadiran Jokowi strategis dalam rangka merealisasikan target tetap mempertahankan kader PDIP menjadi Gubernur Maluku, menyusul Karel Albert Ralahalu yang periode keduanya berakhir 15 September 2013.
"Jokowi mendapat simpati masyarakat karena pola kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat sehingga dijadwalkan berkampanye untuk memenangkan pasangan Mandat yang diusung PDIP dengan keterwakilan delapan dari 45 anggota DPRD Maluku," ujar Demmy.
Strategi ini pun berkaitan dengan pemilihan Legislatif maupun Presiden dan Wapres 2014 yang ditargetkan harus dimenangkan kader PDIP.
"Sekali pun kenyataannya harus koalisi dengan partai politik lain, namun PDIP berkepentingan untuk menempatkan kadernya, baik sebagai Capres maupun Cawapres," tandas Demmy.