REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anas Urbaningrum enggan buka suara terkait tudingan mantan wakil direktur keuangan Grup Permai, Yulianis yang menyatakan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menerima 200 ribu Dolar AS dari Grup Permai.
Uang itu diterima Ibas saat Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu. Namun, mantan ketua umum DPP Partai Demokrat itu enggan berkomentar terkait hal tersebut.
"Tentu, yang cocok ditanya Mas Ibas dan Yulianis. Kok sampeyan tanya saya," kata Anas usai pemeriksaan di KPK, Jakarta, Jumat (15/3). Anas mempersilahkan wartawan mengkonfirmasikan pernyataan Yulianis kepada Ibas.
Yulianis mengungkapkan yang diberikan kepada Ibas berasal dari kas milik perusahaan mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yaitu Grup Permai. Pemberian uang tersebut, lanjutnya, terkait dengan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu.
Namun Yulianis tidak mengetahui penggunaan uang tersebut. Yulianis juga membantah pemberian uang itu seperti yang diberitakan saat ini yaitu terkait proyek Hambalang maupun Wisma Atlet. "Itu terkait kongres Demokrat," kata Yulianis, Kamis (14/3) malam.