Sabtu 16 Mar 2013 07:51 WIB

Serangan di Irak Utara, 8 Prajurit Tewas

Kekerasan terus terjadi di Irak
Foto: ap
Kekerasan terus terjadi di Irak

REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- Kelompok bersenjata menembak mati delapan prajurit Irak yang sedang dalam perjalanan untuk melapor kepada satuan mereka di sebuah kota sebelah utara Baghdad, Jumat (15/3) malam, kata beberapa pejabat medis dan keamanan.

Sedikitnya satu prajurit selamat dalam serangan penembakan itu, yang membuat minibus yang dinaiki pasukan tersebut terbalik, dan ia dalam keadaan cedera parah, kata seorang kolonel polisi. Seorang dokter di rumah sakit terdekat mengonfirmasi jumlah korban dalam serangan itu.

Pasukan tersebut berangkat dari kota Qaiyarah di provinsi Nineveh, Irak utara, dan menuju sebuah kamp militer di Taji, 25 kilometer sebelah utara Baghdad. Kelompok bersenjata itu memberondongkan tembakan ke arah minibus pasukan tersebut di dekat Baiji. Penyerang meninggalkan lokasi kejadian sebelum tim penanganan darurat tiba.

Pada waktu bersamaan, menurut lansiran dari AFP, Sabtu (16/3), kelompok bersenjata berseragam militer membunuh seorang pemimpin milisi penentang Alqaidah dan tiga putranya di daerah sebelah utara Baghdad. Dengan serangan terakhir itu, bulan ini sudah 17 anggota Sahwa, milisi penentang Alqaidah, tewas dalam kekerasan.

Sahwa terbentuk dari orang-orang suku Sunni Arab yang berpihak pada militer AS memerangi Alqaidah sejak akhir 2006, dan tindakan mereka itu telah mengubah peta perang di Irak. Pemerintah Irak mengumumkan pada akhir Januari, sekitar 41 ribu anggota Sahwa akan menerima 500 ribu dinar Irak (415 dolar) sebulan, atau naik dari 300 ribu dinar (250 dolar).

Kenaikan pendapatan anggota Sahwa serta penggabungan mereka ke dalam pasukan keamanan dan pegawai negeri sipil telah lama menjadi tuntutan masyarakat Sunni di Irak. Kekerasan Jumat itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement