REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angkutan Perbatasan Terintegrasi Transjakarta (APTB) rute Bekasi-Pulogadung masih sepi penumpang sejak diluncurkan September 2012. Namun demikian, meski kurang diminati masyarakat, rute APTB tersebut tidak akan dihapus.
Pada mulanya, rute ini memiliki sepuluh armada bus. Namun kini hanya tersisa empat armada bus saja yang beroperasi.
"Tidak akan ditutup karena ini angkutan perintis. Enggak apa-apa sekarang sepi, nanti juga ramai," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono kepada Republika, Sabtu (16/3).
Untuk menyiasati agar APTB tersebut diminati penumpang, Udar mengatakan akan sedikit merubah rute bus itu sehingga lebih mudah dicapai oleh penumpang.
Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan APTB itu sepi adalah karena halte yang sudah dibangun namun tidak juga dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Bekasi. Salah satunya, kata Pris, yaitu halte di depan Metropolitan Mall Bekasi yang hingga saat ini masih mangkrak.
Selain itu, lanjut Pris, ada sejumlah oknum yang menghalang-halangi beroperasinya bus penghubung busway itu. Meskipun aksi mereka tidak dilakukan dengan terang-terangan seperti yang dilakukan kelompok ormas pada APTB Bogor-Rawamangun.
Karena itu, ia meminta agar Dinas Perhubungan Bekasi melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk menindak tegas oknum yang menurutnya sudah melakukan tindakan kiriminal itu. Sebab, kata dia, kehadiran oknum yang jumlahnya hanya segelintir orang itu, sudah mengganggu kepentingan massa yang lebih banyak.
"Orang yang menghalang-halangi itu harus ditertibkan," kata dia.