REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mesak Manibor mempertanyakan statusnya sebagai manajer Timnas Indonesia kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin karena saat ini posisinya digantikan Habil Marati, tanpa ada pencabutan Surat Keputusan (SK) manajer.
"Saya hingga saat ini masih pegang SK. Makanya tidak ada satu orangpun menggantikan posisi saya. Saya masih manajer timnas," kata Mesak Manibor di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, statusnya menjadi tidak jelas setelah munculnya Badan Tim Nasional (BTN) yang diketuai oleh Isran Noor. Seharusnya sebelum ada lembaga baru harus ada kejelasan dulu manajemen timnas sebelumnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mempertanyakan secara langsung kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Pihaknya meminta ketua federasi sepak bola Indonesia memberikan klarifikasi resmi posisi dirinya.
"Ketua Umum harus mempertegas posisi saya. Perlu anda ketahui, saya di timnas bukan mencari makan tapi memberi makan," ucap Mesak Manibor, menambahkan.
Pria yang menjabat sebagai Bupati Sarmi Papua itu mengaku sebenarnya telah melakukan komunikasi dengan ketua umum. Hanya saja hingga saat ini belum ada penjelasan secara resmi.
"Satu pekan lalu saya telah berkomunikasi dengan ketua umum terkait posisi saya. Tapi, katanya masih menunggu diskusi dengan BTN. Saya datang baik-baik, kalau diganti ya harus baik-baik. Ini masalah etika," ujarnya dengan tegas.
Mesak Manibor mengemban posisi sebagai manajer Timnas Pra-Piala Asia (PPA) 2015 untuk menggantikan Habil Marati dan menjalani debutnya saat timnas dikalahkan Yordania 0-5 pada pertandingan uji coba.
Setelah kalah telak, performa timnas dibawah manajerial Bupati Sarmi itu menunjukkan peningkatan saat menjalani pertandingan resmi PPA melawan Irak. Meski diprediksi akan telak ternyata timnas hanya kalah 0-1. "Ini hasil yang luar biasa. Diprediksi kalah telak ternyata timnas mampu memberikan perlawanan," tuturnya, menjelaskan.
Meski telah berjuang dengan maksimal ternyata kurang diapresiasi PSSI, terbukti langsung terjadi pergantian pelatih timnas dari Nil Maizar ke Luis Manuel Blanco. Kondisi ini berimbas ke manajemen timnas dan hingga kita belum ada ketegasan.