Sabtu 16 Mar 2013 17:48 WIB

Merasa 'Dibunuh' KPU Jadi Alasan PKNU Gabung Gerindra

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
PKNU
PKNU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tanfidziyah PKNU, Choirul Anam menyatakan bergabungnya PKNU dan Gerindra sekaligus membahas dua agenda besar PKNU.

Dua agenda besar itu adalah Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) yang dihadiri ketua dewan Syura dan Tanfidziyah. Agenda besarnya adalah Gerak Aswaja, sebagai sayap partai Gerindra yang berada di bawah ideologi Nahdliyin.

Pria yang akrab disapa Cak Anam menjelaskan dalam Muspimnas nanti akan membicarakan terkait situasi politik jelang Pemilu dan penggabungan partai ini dengan Gerindra.

"Kita tahu PKNU sudah 'dibunuh' oleh KPU, karena itu kita melakukan MoU dengan Gerindra bersatu dalam perjuangan politik," ujarnya di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Sabtu (16/3).

Keputusan menyatukan PKNU-Gerindra itu disambut baik, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran Lamongan, KH Abdul Ghofur. Dewan Penasihat Partai Gerindra ini mengatakan penggabungan ini seperti menyatukan Merah Putih.

"Gerindra adalah perasan dari semangat ideologi nasionalisme yang disimbolkan merah. Dan PKNU adalah perasan dari semangat ideologi Islam yang disimbolkan putih. Gabungan keduanya menyatukan Merah Putih," ujar Kiai Abdullah Ghofur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement