REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Calon Gubernur Bali AA Ngurah Puspayoga akan menggelar hajatan potong gigi massal, Senin (18/3). Hajatan itu diikuti sebanyak 850 peserta dari seluruh Bali dan akan dilangsungkan di kediamannya di Puri Satria, Denpasar.
Pelaksana lapangan kegiatan potong gigi, Made Sura mengatakan, acara itu sudah direncanakan sejak Agustus tahun lalu. Jadi, katanya, acara itu tidak terkait dengan agenda politik Puspayoga. "Ini urusan agama," kata Sura, di Denpasar, Sabtu (16/3).
Upacara potong gigi, disebut juga metatah, dilakukan bagi orang yang baru menginjak akil balig. Tujuannya, membersihkan dan menyucikan jiwa yang bersangkutan. Upacara ini dilakukan dengan mengikir sedikit bagian dari gigi pesertanya.
Biasanya, upacara serupa dilakukan secara perorangan dan biayanya bisa mencapai Rp 200-an juta. Tapi bila diselenggarakan secara massal, maka biayanya sekitar Rp 1,2 milyar untuk seluruh peserta. Kegiatan serupa pernah dilangsungkan di tempat yang sama pada 1961, dengan 300 orang peserta.
Dalam acara kali ini seluruh biaya upacara ditanggung oleh keluarga Puri Satria, khususnya Puspayoga. Karena menurut ketua panitia Cok Alit, salah seorang putra Puspayoga, yakni Abiyoga Putra, juga ikut serta dalam upacara.
"Jadi upacara utamanya untuk putra Pak Puspayoga, selain juga kami mengajak warga lainnya untuk ikut serta," katanya.
Khawatir dikatakan acara itu menjadi agenda politik, disebutkan Alit, pihaknya tidak mengundang pejabat pemerintah. Termasuk juga tidak mengundang secara khusus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Kendati menurut sumber, Megawati akan hadir dalam acara itu dan kini sudah berada di Bali. "Kalau ada kader PDIP yang datang untuk memberikan selamat, tidak mungkin kami tolak. Kalau sudah begitu, kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.