Ahad 17 Mar 2013 08:49 WIB

Total Dana Investasi Kelolaan PIP di 2013 Rp 26,4 Triliun

Rep: Muhammad Iqbal / Red: Djibril Muhammad
Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
Foto: jobscdc.com
Pusat Investasi Pemerintah (PIP)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Total dana investasi kelolaan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada 2013 mencapai Rp 26,4 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2012 yang tercatat Rp 19,2 triliun.

Demikian disampaikan Kepala PIP Soritaon Siregar pada media gathering di Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/3).

Soritaon menjelaskan, total dana itu terdiri dari saldo awal dana investasi pemerintah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 19,2 triliun (saldo awal Rp 15 triliun, tambahan dana investasi pemerintah Rp 4,2 triliun).  

Kemudian tambahan dana investasi pemerintah senilai Rp 7,1 triliun (investasi pemerintah Rp 1 triliun, dana titipan akuisisi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Rp 5 triliun dan fasilitas dana geothermal Rp 1,1 triliun). "Untuk 2013, kita rencanakan salurkan Rp 10,5 triliun," tutur Soritaon.  

Rencana ini tersebar di sejumlah proyek antara lain proyek ramah lingkungan (pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTMH), biomassa dan waste to energy) Rp 211,7 miliar dan kerja sama pemerintah swasta (public private partnership/ PPP) Rp 100 miliar.  

Kemudian pengambilalihan PT Inalum Rp 7 triliun, fasilitas dana geothermal, pinjaman kepada pemerintah daerah Rp 450 miliar dan pinjaman kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rp 350 miliar. Secara kumulatif, penyaluran investasi pinjaman hingga 28 Februari 2013 mencapai Rp 1,56 triliun.

Rinciannya Rp 500 miliar untuk pembangunan 11 ruas jalan dan satu jembatan di Sulawesi Selatan, Rp 190 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe B di Sulawesi Tenggara dan Rp 118,5 miliar untuk pinjaman modal kerja dalam rangka pengadaan 1.200 unit gerbong PPCW di PT INKA.

"Realisasi penyaluran investasi lebih banyak untuk kepentingan masyarakat menengah ke bawah," kata Soritaon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement