Ahad 17 Mar 2013 09:33 WIB

Menristek: Penelitian di Indonesia Banyak Sebatas Prototipe

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta mengatakan banyak penelitian di Indonesia hanya sebatas prototipe, sehingga hasil penelitian belum berdayaguna.

"Jumlah penelitian dan riset yang dihasilkan peneliti Indonesia cukup banyak tetapi banyak yang hanya sampai prototipe," ujarnya saat berada di Banjarmasin, Sabtu (17/3).

Mesristek yang juga guru besar pada Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin itu, Minggu menyatakan harapannya hasil penelitian agar dikembangkan sehingga mampu menghasilkan karya nyata dan dikembangkan secara massal agar hasilnya dapat dirasakan masyarakat maupun pihak terkait.

Menurut dia, hasil penelitian jangan sampai hanya menjadi dokumen yang disimpan di atas meja dan rak-rak buku atau di laboratorium tanpa dikembangkan sesuai arah dan tujuan penelitian.

"Jangan sampai, hasil karya peneliti yang ternyata bagus diambil pihak lain dan diakui sebagai karya mereka sehingga harapan kami, setiap penelitian dikembangkan hingga akhir," pesannya.

Oleh karena itu, kata dia, Kemennegristek mendorong setiap peneliti agar mengembangkan hasil penelitiannya salah satu melalui program insentif riset Sistem Inovasi Nasional (Sinas).

Dijelaskan, insentif riset Sinas adalah instrumen kebijakan berupa pendanaan riset melalui peningkatan sinergi, produktivitas dan pendayagunaan sumberdaya penelitian dan pengembangan nasional.

"Anggaran yang disiapkan untuk mendanai setiap penelitian mencapai ratusan juta sehingga diharapkan setiap peneliti memanfaatkan program nasional ini agar penelitiannya selesai hingga tuntas," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya mengharapkan, perguruan tinggi negeri maupun swasta menyampaikan proposal-proposal kegiatan atau riset yang bermutu tinggi terutama yang dapat memecahkan persoalan bangsa.

"Hasil-hasil riset dari lembaga penelitian perguruan tinggi negeri dan swasta itu diharapkan memberikan sumbangsih signifikan bagi penyelesaian isu-isu strategis nasional yang memerlukan dukungan iptek," ujarnya.

Ditambahkan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) atau lembaga penelitian dan unit-unit riset di perguruan tinggi merupakan lembaga yang menjadi target pemberian dana riset tersebut.

"Topik riset yang didanai harus sesuai tujuh bidang fokus riset nasional yakni teknologi pangan, kesehatan dan obat, energi, transportasi, teknologi infokom, hankam dan teknologi material maju," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement