REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah menjadi eksportir senjata terbesar kelima di dunia. Volume ekspor senjata asal Cina meningkat 162 persen sejak 2008.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengungkapkan, pangsa pasar Cina telah meningkat dari dua ke lima persen sejak lima tahun terakhir. Peringkat kelima ini merupakan yang tertinggi sejak Perang Dingin.
Cina menggantikan posisi Inggris sebagai lima eksportir senjata terbesar. Kelompok ini masih didominasi oleh Amerika Serikat dan Rusia yang memiliki pangsa pasar 30 dan 26 persen.
"Cina membangun dirinya sendiri sebagai suplier senjata melalui penambahan negara-negara penerima ekspor senjata," kata Direktur Program Transfer Senjata SIPRI Paul Holtom seperti dilansir Reuters, Senin (18/3).
Kini negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah datang dengan cita rasa baru militer. Yaitu dengan penambahan anggaran untuk mengembangkan peralatan perang. Termasuk aircraft carrier dan drone.
Pada pertunjukan udara di Zhuhai, Cina untuk pertama kalinya memamerkan pesawat buatan dalam negerinya. Mulai dari helikopter, pesawat tanpa awak dan pesawat pertahanan.
SIPRI mencatat Cina untuk pertama kalinya berada di lima besar eksportir senjata. Pakistan merupakan importir senjata negeri tirai bambu tersebut. "Sekitar 55 persen senjata Cina diekspor ke Pakistan," ujar Holtom.
Myanmar menerima delapan persen dari ekspor Cina dan Bangladesh meneripa tujuh persen dari ekspor Cina. Cina juga telah mengekspor senjata dan pesawatnya ke Algeria, Venezuela dan Maroko.
Sayangnya Beijing belum mempublikasikan nilai penjualan senjata dan pesawat perang ini.
Jerman dan Perancis masing-masing berada di posisi ketiga dan keempat dalam daftar eksportir terbesar. Di bawah Cina ada negara Asia lain, yaitu India.