REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO -- Pemberontak sayap-kiri telah melancarkan aksi baru di Filipina selatan. Mereka menculik seorang polisi dan meledakkan satu bom rakitan sehingga melukai beberapa orang.
''Aksi paling akhir Tentara Rakyat Baru (NPA) tersebut dilakukan sekitar pukul 06.00 waktu setempat ketika pemberontak menangkap seorang polisi di Desa Mainit, Kota Nabunturan, Lembah Compostela, Mindanao,'' kata Camilo Cascola, Kepala Polisi Provinsi Nabunturan, Senin.
''Cascolan mengatakan Opsir Polisi Ruben Nojapa, anggota Kepolisian Nabunturan, dihentikan oleh beberapa pemberontak NPA di satu pos pemeriksaan di jalan desa dan dibawa ke tempat yang tak diketahui,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara.
Gerilyawan sayap-kiri itu melarikan diri dengan menggunakan truk menuju Kotapraja Mawab. Mereka diduga juga telah meledakkan satu ranjau darat di Desa Cabidianan yang berjarak tiga kilometer dari ibu kota provinsi tersebut. Ledakan diduga sebagai taktik pengalih perhatian terhadap pasukan pemerintah yang mengejar mereka.
Cascolan mengatakan beberapa orang dilaporkan telah cedera akibat ledakan itu. NPA, sayap militer Partai Komunis Filipina dengan 4.000 anggota, melancarkan pemberontakan sayap-kiri di 60 provinsi Filipina sejak 1969.