Senin 18 Mar 2013 15:03 WIB

PT KAI Kembali Kirim Pegawai ke Cina

PT KAI
PT KAI

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengirimkan pegawainya untuk melihat langsung sistem layanan perkeretaapian di Cina.

"Peninjauan langsung ke lapangan akan memberikan masukan yang lebih konkrit, untuk mendukung apa yang telah dipelajari secara materi," kata Direktur Pengelolaan Aset Non-Produksi PT KAI Edi Sukmoro di Beijing, Senin (18/3).

Ia mengatakan peninjauan langsung ke lapangan juga memberikan dampak yang efektif dalam merubah pola pikir tentang perkeretaapian, termasuk dalam memajukan layanan dan pengamanan moda transportasi kereta api.

Cina dianggap sebagai merupakan contoh yang baik bagi semua pihak terkait di Indonesia, utamanya para pegawai dan pejabat yang berhubungan dengan perkeretaapian.

"Dulu perkeretaapian Cina termasuk yang tertinggal, namun kini mereka menjadi yang termodern di dunia. Hal itu bisa pula terjadi pada Indonesia, asalkan didasarkan pola pikir yang benar tentang perkeretaapian disertai etos kerja yang profesional," tutur Edi.

Berdasarkan data PT KAI, 2011 lalu telah dikirim 23 orang ke China, kemudian pada 2012 telah dikirim 305 orang terdiri empat gelombang. Sedangkan untuk tahun ini akan dikirim sebanyak 196 orang terbagi dua gelombang masing-masing 91 orang dan 105 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement