REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengirimkan pegawainya untuk melihat langsung sistem layanan perkeretaapian di Cina.
"Peninjauan langsung ke lapangan akan memberikan masukan yang lebih konkrit, untuk mendukung apa yang telah dipelajari secara materi," kata Direktur Pengelolaan Aset Non-Produksi PT KAI Edi Sukmoro di Beijing, Senin (18/3).
Ia mengatakan peninjauan langsung ke lapangan juga memberikan dampak yang efektif dalam merubah pola pikir tentang perkeretaapian, termasuk dalam memajukan layanan dan pengamanan moda transportasi kereta api.
Cina dianggap sebagai merupakan contoh yang baik bagi semua pihak terkait di Indonesia, utamanya para pegawai dan pejabat yang berhubungan dengan perkeretaapian.
"Dulu perkeretaapian Cina termasuk yang tertinggal, namun kini mereka menjadi yang termodern di dunia. Hal itu bisa pula terjadi pada Indonesia, asalkan didasarkan pola pikir yang benar tentang perkeretaapian disertai etos kerja yang profesional," tutur Edi.
Berdasarkan data PT KAI, 2011 lalu telah dikirim 23 orang ke China, kemudian pada 2012 telah dikirim 305 orang terdiri empat gelombang. Sedangkan untuk tahun ini akan dikirim sebanyak 196 orang terbagi dua gelombang masing-masing 91 orang dan 105 orang.